Daud

 BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Daud adalah  seorang raja yang di lantik di hebron sebagai raja dari suku yehuda. Daud adalah cicit dari Rut dan boas, dari delapan bersaudara
Daud adalah Yang bungsu.  nama ayah mereka ialah Isai. Daud berasal dari kota betlehem,daerah Yudea,lahir dari seorang petani yang miskin.
 Dia bertugas mengembalakan domba. Pada zaman pemerintahan raja saul,  melalui nabi Samuel, Daut dipilih Tuhan menjadi raja. Dia di pilih menjadi raja pada saat usia masih muda. Daud sering memainkan kecapi untuk menghibur raja Saul ketika ia lagi kesal. Daud adalah seorang yang baik hati, pandai bernyanyi dan bermain kecapi. Dia adalah seorang raja yang taat kepada Tuhan dan selalu mengandalkan Tuhan. Daud menjadi sosok yang memiliki jiwa kepemimpinan yang terbentuk dari perjalanan hidupnya. Itulah yang menjadikan Daud mampu menjadi pemimpin yang mendapat tempat dihati rakytnya. Alkitab memberikan kesaksian tentang kehidupan Daud sebagai raja. Daud dipilih menjadi raja tidak didasarkan pada keinginan manusia, tetapi terletak pada karya Tuhan. Tuhan menetapkan Daud sebagai raja atau pemimpin karena Tuhan berkenan kepadanya karena manusi memilih berdasarkan parsnya, sedangkan Tuhan melihat hati.



                                                                                                 
B.   RUMUSAN MASALAH
a.       Untuk mengetahui Daud dipilih menjadi raja
b.      Untuk mengetahui Sejarah kepemimpinan Daud
c.       Untuk mengetahui Ciri-ciri kepemimpinan Daud
d.      Untuk mengetahui Daud yang rernah sombong
e.       Untuk mengetahui Perjanjian Allah dengan Daud


C.   TUJUAN
1.      Agar dapat memahami bahwa Tuhanlah yang memilih Daud menjadi raja
2.      Agar dapat memahami sejarah kepemimpinan Daud
3.      Agar dapat memahami ciri-ciri kepemimpinan Daud
4.      Agar dapat memahami Daud yang pernah sombong
5.      Agar dapat memahami tentang perjanjian Allah dengan Daud

                  




                                   BAB II     
PEMBAHASAN
A.   DAUD DIPILIH TUHAN MENJADI RAJA
Pada zaman pemerintahan raja Saul, bangsa israel sanagat senang karena mereka memiliki seorang raja yang memimpin mereka. Namun karena raja Saul tidak taat lagi kepada Tuhan, maka Tuhan mencari pengganti Saul sebagai Raja. Tuhan memilih Daud. Daut adalah seorang pengembala dan ia juga pandai memainkan kecapi dan bernyanyi Melalui kepandaiannya itu Tuhan senang melihat dia Tuhan memberkatinya dan melindunginya. Kemudian Tuhan menyuruh nabi Samuel untuk mengurapi Daud menjadi raja, Daud di urapi di tengah-tengah saudara- saudarnya. “ Daud yang artinya yang disiyangi”. Dia disukai oleh Tuhan dan mulai saat itu semakin jelas bahwa Tuhan ada disampingnya dan mengasihinya.[1] Hal itu tidak diketahui oleh raja saul. Sementara itu, Saul duduk dalam istananya hatinya penuh dengan rasa kesal dan setiap hari ia selalu murung. “siapakah yang akan menggatikan aku?” kata-kata itulah yang selalu mengganggunya siang dan malam. Karena hal itulah, raja Saul memanggil Daut menjadi pelayannya apabila roh jahat itu hinggap ia harus memainkan kecapi supaya Saul merasa nyaman. [2]
B.     SEJARAH KEPEMIMPINAN DAUD
Dari dahulu manusia selalu ingin menjadi seperti orang-orang lain. Alkitab mencatat: maka para tua-tua israel mengadakan rapat tingkat tinggidan pergi ke Samuel di Ramah,sebuah tempat di daerah perbukitan sekitar lima mil di sebelah utara Yerusalem, dan mereka berkata: angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memeritah kami (1 Sam. 8:4-5). Hal itu direspon langsung oleh Allah. Seperti yang terdapat dalam 1 Sam. 8:7,9 “Tuhan berfirman kepada samuel: dengarkanlah perkataan bangsa itudalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi akulah yang mereka tolak, supaya jangan aku  menjadi raja atas mereka.....oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguhdan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka.[3] Tuhan membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka ingikan. Lalu bangsa itu memilih Saul. Namun sangat di sayangkan bahwa pemuda itu, yang mereka pilih adalah seorang yang mudah tersinggung, gampang naik darah dan menjadi tertekan, bahkan berniat untuk membunuh. Saul mulai memerintah tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Akibat ketidak taatan Saul menjalankan tugasnya sebagai raja maka roh tuhan mundur dari Saul, sehingga roh jahat mengganggunya seperti yang terdapat dalam 1 Sam. 16:14 “tetapi roh Tuhan telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia di ganggu oleh roh jahat yag dari pada Tuhan”.[4] Setelah Allah menolak Saul, Allah menugaskan Samuel untuk mengurapi seorang yang di pilih Allah untuk mengantikan Saul. Karena merupakan penghinaan untuk mengangkat seorang raja baru bila masih ada raja yang memerintah,maka samuel bertindak secara rahasia. Tuhan menyuruh ia pergi ke Betlehem dengan dalih hendak mempersembahkan korban. Di kota itulah Samuel memanggil keluarga isai untuk ikut dalam acara itu, disitulah Samuel memilih salah seorang putra Isai sebagai raja yang baru. Akan tetapi Samuel membuat kesalahan saat memilih calon yang tepat, sehingga Allah menegaskan sebuah prisip yang mendasar dari pengaturannya, “bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; Manusia melihat apa yang didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati”. Allah memilih daud yang masih muda. Itu berarti bahwa Daud adalah pilihan Tuhan sendiri, Tuhan memilih Daud sebagai raja bukan hanya bagi israel, melainkan juga raja “baginya”; Artinya raja yang menjadi alat Allah memerintah umat israel. Karena sejak daud di u8rapi roh Tuhan berkuasa atas Daud (1 Sam. 16:13). Daut adalah seoorang anak mudah yang berpotensi luar biasa, disamping ia memiliki karakter yang pemberani, Daut juga memiliki keahlian dalam hal musik. Dasar keberaniannya adalah penyerahan diri kepada Tuhan. Ia bisa membunuh Goliat pemimpin bangsa Filistin seperti yang terdapat dalam 1 Sam. 17:49-50 “lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya,maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenamke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ketanah... demikianlah Daut mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.[5] Ia juga berhasil mengadakan pendekatan dengan bangsa Filistin tanpa harus menghianati bangsanya sendiri, semua ini menjadi faktor pendukuang bagi Daud untuk menjadi raja atas Israel. Ketika Daud menjadi raja suku yehuda, bangsa Filistin memberikan pengakuannya atas pengangkatan Daud sebagai raja, dengan harapan bahwa Daud akan memberikan keuntungan bagi mereka, karena dengan demikian akan memecah-mecah kesatuan dan kesetiaan suku-suku Israel. Setelah Esybaal meninggal maka berahirlah kekuasaan keluarga Saul. Pada saat itulah Daud menjadi raja atas selutuh Israel dan menaklukkan banyak negeri seperti Kanaan, Filistin, Orang yebus, Daud menjalankan pemerintahannya selama 33 tahun. Ketika Daud menjadi raja atas seluruh Israel, Ia memindahkan kedudukan ibu kota dari Hebronketempat lain, karena Hebron terletak diwilayah Yehuda. Daud juga merebut kota Yerusalem  dari orang Yebus. Setelah ia merebutnya Daud memindahkan tabut perjanjian dari Kiryat-Yearim ke Yerusalem. Tabut perjanjian itu adalah symbol persatuan suku-suku Israel dan lambang kehadiran Allah.[6] Daud sebagai pemimpin kedua bangsa Israel. Daud berusaha mendirikan Monarki Yahudi, Ia juga meletakkan dasar bagi ibadah formal. Ia becita-cita untuk membangun bait Allah.Daud sangat di hormati oleh rakyatnya karena Daud mampu memperhatikan kebutuhan rohani dan kebutuhan sosial rakyat. Kesetiaan daud kepada hukum Tuhan sungguh luar biasa, Ia tidak mau menyembah Allah-allah bangsa lain. Raja daud memp


unyai pengaruh besar, Daud digambarkan sebagai raja yang pintar dan bijaksana.
C.     CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN DAUD
a.       Daud adalah pemimpin yang langsung dipilih oleh Allah untuk bangsa israel seperti yang terdapat dalam 1 Sam. 16:12 “Kemudian  disuruhnyalah menjemput dia, Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu tuhan berfirman kepada Samuel: bangkitlah dan urapilah dia, sebab inilah dia.[7]
b.      Daud adalah seorang pemimpin ang mengandalkan dan melibatkan Tuhan dalam kepemimpinannya. Setiap kali Daud melakukan sesuatu, Ia melibatkan Tuhan, karena Daud mengimani dan percaya bahwa kekuatan dan kemampuannya terbatas dan Tuhanlah sumber segala yang Ia butuhkan.[8]
c.       Daud adalah pemimpin yang pemberani, rendah hati dan tulus melakukan tugas dan tanggung jawabnya. Karena dalam kepemimpinan Daud Tuhanlah andalannya
d.      Daud adalah pemimpin yang bijaksana, punya perencanaan yang matang. Keberanian, kesetiaan dan kerendahan hati dalam melaksanakan pekerjaannya, terus dikembangkannya ketika sudah menjadi raja yang dimulainya di daerah wilayah selatan yaitu Hebron[9].
e.       Daud adalah pemimpin yang tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi selalu memperhatikan kepentingan bangsanya.
f.       Daud adalah pemimpin perang yang hebat. Selain pemberani, Ia juga ahli dalam mengatur strategi dalam peperangan . dan Ia telah mengalahkan banyak musuh dan kerajaannya pun terkenal.
D.    DAUD YANG SOMBONG
Ketka raja Daud mengalahkan musuh-musuhnya, ia menyuruh Yoab panglimanya menghitung seluruh tentara Israel. Yoab enggang melaksanakan tugas itu sebab Ia tahu hal itu merupakan kejahatan di mata Tuhan. Tetapi Yoab tetap melaksanakannya sebagai tanda kepatuhan terhadap raja. Setelah penghitungan itu selesai, hati Daud berdebar-debar. Ia pun segera mengakui kesalahannya dan minta ampun kepada Tuhan. Namun, semuanya sudah terlambat. Akibat perbuatan Daud, Tuhan murka kepada umat Israel dan membunuh 75.000 dari mereka dalam waktu tiga hari, sesuai apa yang di nubuatkan oleh Nabi Gad kepada Daud.
a.       Sebuah keangkuhan
Daud di anggap jahat dengan menghitung tentaranya, karena Tuhan melihat hati Daud yang mengandung sebuah kejahatan. Pada waktu Daud mengalahkan musuh-musuhnya, musuh yang terakhir yang Ia hadapi ialah bangsa Filistin (2 Sam. 21:15-22). Daud tidak mengalami perlawanan dari siapa pun. Daud pun mengucap syukur atas kemenangan itu. Namun rasa syukur daud itu berubah menjadi kesombongan, Ia merasa bahwa kemenangan yang  Ia raih itu karena kekuatan tentaranya.[10]
b.      Borok yang terpendam
Sebenarnya watak sombong itu sudah ada sejak lama. Hanya barangkali Daud tidak menyadarinya. Pada suatu saat, Nabal pergi ke karmel untuk menghitung bulu domba. Daud kemudian menyuruh sepuluh orang kesana untuk meminta sedekah, karena memang mereka kesulitan makanan dalam pengejaran Saul. Namun ternyata Nabal menolak, bahkan memfitnah Daud dengan kata-kata seolah-olah Daud tidak seti kepada tuannya, Saul, yaitu melarikan diri. Hal itulah yang membuat Daud marah. Tanpa terkendali, daud bersumpah di hadapan Tuhan, Daud mau membunuh Nabal dan keluarganya yang laki-laki. Tetapi karena Abigael istri Nabal datang membawa sekedar oleh-oleh dan meminta maaf atas perlakuan bebal suaminya. Setelah Abigael datang dan sujud menyembah Daud, sadarlah Daud bahwa ikhtiar yang ada dalam benaknya itu hanyalah merupakan akibat dari
kemarahan. Namun barangkali Daud tidak menyadari bahwa sikapnya itu merupakan tanda-tanda kesombonagan. Jadi Daud juga memiliki watak atau sifat yang terpendam yaitu kesombongan.[11]
Mengapa watak sombong Daud itu di masa tuanya? Bukankah Daud adalah hamba Allah yang di kasihinya, bahkan telah di pilih oleh Allah secara khusus sebagai raja umat Israel? bahkanAllah menetapkan bahwa dari Daud akan datang Mesis(Yesus).
Kekurangwaspadaan Daud akan sifat sombongnya itu telah memberikan jalan bagi si Jahat  untuk merongrong kehidupannya. Daud tidak luput dari sifat itu. Namun, Tuhan tidak membiarkan iblis mempermainkan Daud hamba yang di kasihinya. Justru di manfaatkan Allah  demi kebaikan Daud sendiri yang sampai jauh itu kurang waspada atau kurang menyadari titik kelemahannya, yaitu berwatak sombong.
E.     PERJANJIAN ALLAH DENGAN DAUD
Dengan ancaman terhadap Israel dalam sejarah pengulangan itu adalah janji kepada Daud. Kata “perjanjian” dalam 2 Sam 7:12-17, tidak tertera di sana, tetapi gagasannya ada. Dalam Maz. 89:4-5;28-29, perjanjian Allah kepada Daud diuraikan dengan kata-kata yang hampir sama dengan perjanjiannya kepada Abraham. Keturunan Daud didorong untuk berpegang pada perjanjiannyaagar mereka tetap duduk diatas takhta dapat di baca dalam Mzm. 132:12.unsur baru di tambahkan kepada perjanjian tersebut, “apa bila ia melakukan kesalahan, maka aku akan menghukum diadengan rotan yang dipakai orang dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia”. Hal ini disinggung dalam Ul. 8:5. Hanya dengan mengingat kembali bentuk-bentuk perjanjian yang diterima Daud dari Musa dan dinyatakan secara sempurna dalam ibadah Bait Suci, maka Allah dapat dimuliakan sebagaimana mestinya. Dalam 1 Tw.22:9-10, perjanjian kepada Daud ini yang menonjolkan seorang penguasa kekal (mesias) dipetik dari Mzn, 2:7. Yes. 55:3-4 menunjuk pada perjanjian abadiitusebagai kasih Allah yang teguh kepada Daud.[12]
                                               





                                                                   BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Raja Daud adalah raja yang dipilih dan ditetapkan oleh Allah sendiri. Dan itu jelas dalam proses pemilihan, Aallah yang menyuruh Samuel untuk mengurapi Daud. Pengangkatan Daud sebagai raja bukan karena kebetulan, tetapi ini adalah sebuah rencana Allahkepada bangsa Israel secara umum. Daud adalah pribadi yang di siapkan Allah sejak lahir untuk sebuah rencana Allah, yaitu untuk menjadi pemimpin bagi bangsanya. Allah telah memperlengkapi Daud dari kecil, menjadikan dia sebagai pribadi yang pemberani dipadang melawan singa dan beruang yang hendak memangsa kawanan ternaknya. Kemampuan Daud dan keahliannya terus Ia kembangkan menjadikan dia sebagai pribadi yang hebat. Daud telah dibentuk oleh Tuhan dari seorang pengembala yang setia dan pemberani dan menjadi pelayan raja Saul yang tulus mengerjakan setiap pekerjaannya dan kemudian menjadikan Daud sebagai pengganti Saul sebagai raja. Daud menjadi raja melalui proses yang panjang, dan kemampuan  Daud  dengan sendirinya tumbuh dalam pribadi Daud.  Sehingga dapat di katakan bahwa kepemimpinan Daud adalah kepemimpinan kharisma yang Tuhan karuniakan pada dirinya. Daud adalah seorang pemimpin yang mengandalkan Tuhan dalam setiap yang dia rencanakan dan dia lakukan. Daud adalah seorang yang
bijaksana. Dari keturunan Daud akan datang penguasa yang kekal (Mesis).


                                             DAFTAR PUSTAKA
IKPI. 2011. Jakarta. Lembaga Alkitab indonesia
Dyrness, William. 2013. Tema-Tema Dalam PL.Jawa Timur: Gandum Mas
Sahim H. Sitohang.S.H. 2005.Kasus-Kasus Dalam PL.Bandung: Yayasan Kalam Hidup
Bente Raben-Korch.1998. The Boy Who Fought A Giant.Yokyakarta: Canisius
Vries, Anne  de.2010.Cerita-Cerita Alkitab PL. Jakarta: Gunung Mulua



















[1] Anne de Vries, Cerita-cerita pl, [Gunung mulia 2013]. Hlm 288
[2] 1 sam. 16:14
[3] 1 Sam 8
[4] Anne de Vries, Cerita-cerita Alkitab pl, [Gunung mulia 2013] hlm. 292
[5] Bente Raben- Korc.1998. The boy who fought A Giant. Yokyakarta. Canisius
[6] 2 Sam. 6:1-23
[7] Tafsiran Alkitab masa kini, kejadian –ester,(Jakarta: Yayasan Komunikasih Bina Kasih, 1983)
[8] 1 Sam. 17:46
[9] 1 Sam. 23:1-23
[10] Samin H. Sitohang, S.h. Kasus-kasus PL , (Bandung:Yayasan Kalam Hidup 2005).hlm156
[11] Samin H. Sitohang S.H. Kasus-Kasus Pl, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup 2005). Hlm160
[12] William Dirnes. 2013.Tema-Tema Dalam Pl.Jawa Timur. Gandum Mas

Komentar

  1. TIN NAPTIGER COOKS: TIN NAPTIGER COOKS - TITADI NAPTIGER
    TIN mokume gane titanium NAPTIGER 2016 ford fusion energi titanium COOKS - TIN NAPTIGER COOKS. TIN 슬롯 나라 NAPTIGER COOKS. TIN NAPTIGER COOKS. TIN NAPTIGER COOKS. TIN NAPTIGER ford escape titanium for sale COOKS. TIN NAPTIGER where to buy titanium trim COOKS. TIN NAPTIGER COOKS.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daniel